Sabtu, 13 Juni 2015

Kalimat Rancu dan Hiperbola


Jadi kemarin ada yang ask gue di Ask.fm dan minta share tentang kalimat Rancu serta Hiperbola. Sejujurnya gue senang, karena ada orang yang mau minta hal seperti ini, disamping itu juga sebenarnya gue lagi gak ada ide buat blog sabtu ini yang mau gue posting. Oleh karena itu, gue disini akan ngebahas tentang apa sebenarnya kalimat Rancu dan Hiperbola tsb.


Hiperbola

Pengertian hiperbola itu sendiri adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan, yang kalau orang sekarang menyebutnya lebay.
Sebagai Contoh:

  1. Siang malam Budi berkerja banting tulang sebagai supir taxi demi keluarga.
  2. Cintaku ke kamu setinggi gunung es.
  3. Senyum kamu semanis, permen kapas.(gombal cieeee).
(1) Banting tulang dalam kalimat budi tersebut berlebihan karena tidak mungkin tulang budi di banting saat mengendarai taxi.


(2) Cinta kamu setinggi gunung es? baru sehari aja udah putus.
  • Ada yang pengen aku omongin sama kamu, kalimat ini sendiri tidak lebay tapi setiap kali melihat kalimat ini, effect yang ditimbulkan sungguh menakjubkan, kepala pusing, badan menggigil, perut mules-mules, mulut berbusa.
Singkatnya sih Hiperbola adalah ungkapan berlebihan pada suatu kalimat.

Rancu


Rancu sendiri dalam pengertian bahasa Indonesia berarti kacau. Sejalan dengan itu kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga sulit untuk dipahami. Jika dilihat dari segi penataan gagasan, kerancuan sebuah kalimat terjadi karena terdapat dua gagasan yang digabungkan ke dalam satu pengungkapan. Sementara itu, jika kita melihat dari segi strukturnya, kerancuan itu timbul karena penggabungan dua struktur kalimat ke dalam satu kalimat (tumben gue bener, Azek). Sebagai contoh:

  1. Menurut para pembawa acara mengatakan bahwa Chelsea Islan dan Filipus sudah bertunangan (ini bohongan. Jangan percaya, Kan cuman contoh. soalnya gue single... iaa single....).
Kalimat itu termasuk kalimat yang rancu karena susunannya terdiri atas dua struktur kalimat. Struktur yang pertama dimulai dengan kata menurut, sedangkan yang kedua dimulai dengan subjek 'pelaku' (para pembawa acara) yang diikuti dengan predikat mengatakan. Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu tersebut dapat dikembalikan ke struktur semula yaitu:

(1a) Menurut para pembawa acara, Chelsea Islan dan Filipus sudah bertunangan.

(1b) Pembawa acara mengatakan bahwa Chelsea Islan dan Filipus sudah bertunangan..

kalimat (1) di atas strukturnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kalimat (1) tersebut harus diperbaiki strukturnya agar menjadi benar. Perbaikannya dapat dilakukan seperti kalimat (1a) dan (1b) di atas. Sehubungan dengan hal itu, satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa keracuan seperti itu dapat terjadi jika kalimat yang kita susun diawali dengan kata menurut dan kemudian diikuti oleh ungkapan yang sejenis dalam hal ini mengatakan bahwa. Oleh sebab itu, agar kalimat yang kita susun tidak menjadi rancu, ungkapan sejenis mengatakan bahwa, menyebutkan bahwa, atau menyatakan bahwa tidak perlu digunakan kalimat yang kita susun dimulai dengan kata menurut. Sebaliknya, jika kita akan menggunakan ungkatapan sejenis mengatakan bahwa, kata menurut tidak perlu digunakan pada awal kalimat.

Kerancuan kalimat lain juga dapat timbul karena penggunaan kata penghubung meskipun atau walaupun pada awal kalimat yang kemudian diikuti oleh kata penguhubng tetapi, seperti yang tampak pada contoh berikut:

2. Meskipun Filipus itu jomblo, tetapi orang banyak yang menyukainya (iya kan, iya kan? IA AJA UDAH!).

Kalimat pertama, yang menggunakan kata penghubung meskipun, berupa kalimat majemuk bertingkat, sedangkan kalimat penghubung kedua, yang menggunakan kata penghubung tetapi, berupa anak kalimat dalam kalimat majemuk setara. Dengan demikian kita dapat mengatahui kerancuan pada kalimat (2) itu disebabkan oleh penggabungan kalimat majemuk bertingkat dan majemuk setara ke dalam satu kalimat. Perbaikan kalimat itu pun dapat dilakukan dengan mengembalikan kalimat tersebut ke dalam struktur asalnya, sebagai yang tampak pada (2a) dan (2b) berikut:

(2a) Meskipun Filipus itu jomblo, orang banyak yang menyukainya.

(2b) Filipus itu jomblo, tetapi orang banyak yang menyukainya.

Dari perbaikan kalimat tersebut dapat diketahui bahwa kerancuan kalimat disebabkan oleh penggunaan kata penghubung meskipun atau walaupun yang diikuti oleh kata penghubung tetapi, perbaiknya pun dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata dari dua kata penghubung tersebut. Dalam hal ini jika kata penghubung meskipun atau walaupun sudah digunakan, kata tetapi tidak perlu lagi digunakan. Sebaliknya, jika kata tetapi yang digunakan, tidak perlu lagi menggunakan kata penghubung meskipun atau walaupun.

Kerancuan kalimat yang terjadi pada contoh di atas sebenarnya tidak perlu terjadi jika kamu dan aku saling jatuh cinta, enggak-enggak becanda. Jika penyusunan kalimat dapat menggunakan penyusunan kalimat yang cermat dan teratur, kalimat yang tersusun akan terhindar dari kalimat yang rancu seperti itu.


Demikianlah pembahasan dari gue tentang kalimat Rancu dan Hiperbola, semoga ini dapat memberikan manfaat buat kamu, cowok-cowok yang sudah terlalu kelamaan jomblo karena gue selalu update blog ini buat para jomblo yang gak bisa malam mingguan HAHA. Pikirkan baik-baik: jangan-jangan jodoh kamu adalah orang yang selama ini ada di didekat kamu sendiri. Siapa tahu tukang sayur yang sering lewat di depan rumah kamu.

Gue gak akan pernah bosen-bosen buat ngajakin orang-orang lain buat tuker pikiran atau pun kalau ada yang mau nanya tapi takut karena gak kenal sama gue lu bisa klik gambar dibawah ini. Tenang aja gue cuman manusia bukan zombie atau semacamnya. jadi gak bakal gigit kamu apa lagi makan kalian.



Salam,

Dr. Filipus Liandy Ciptan, SE, MSC, SPONG BOB


Meow~

4 komentar:

  1. Haha. Medan dpt dr sini ternyata spong bob ny. Nice title dude. Wkwk

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. pelajaran majas kaya gini yang orang nganggap gampang sulit .hanya bedabeda dikit antara majas satu dengan yang lainnya :)

    BalasHapus